PENYEBARAN HADITS MAUDHU’ DI MEDIA SOSIAL: TANTANGAN DAKWAH DAN DAMPAKNYA TERHADAP LITERASI HADITS DI KALANGAN MAHASISWA

Abstract

Abstract

The spread of fabricated (maudhu’) hadiths on social media has become a major challenge in contemporary da'wah. This article aims to examine the impact of this phenomenon on hadith literacy among university students, particularly those studying at Islamic higher education institutions. This research employs a quantitative method through a survey conducted with 15 students from a single class at Institut Madani Nusantara. The results indicate that 68% of the respondents had shared hadiths on social media without verifying their authenticity, and only 22% were able to distinguish between sahih, da'if, and maudhu’ hadiths. These findings highlight that the low level of hadith literacy poses a serious challenge for da'wah, which must be addressed through digital education and strengthening hadith curriculum in universities.

Abstrak

Penyebaran hadits palsu (maudhu’) melalui media sosial telah menjadi tantangan besar dalam praktik dakwah di era digital. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji dampak fenomena tersebut terhadap literasi hadits di kalangan mahasiswa, khususnya mereka yang menempuh studi di perguruan tinggi Islam. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan survei terhadap 15 mahasiswa dari satu kelas di Institut Madani Nusantara. Hasil survei menunjukkan bahwa 68% responden pernah menyebarkan hadits di media sosial tanpa memverifikasi kebenarannya, dan hanya 22% yang mampu membedakan antara hadits shahih, dha’if, dan maudhu’. Temuan ini menunjukkan bahwa rendahnya literasi hadits merupakan tantangan nyata bagi dakwah yang perlu direspons melalui edukasi digital dan penguatan kurikulum hadis di perguruan tinggi.