PENERAPAN DAN PEMBELAJARAN ILMU HADITS DI PONDOK PESANTREN AL-MUSLIM
Keywords:
Ilmu Hadits,, Pesantren, Pembelajaran, Tradisi, SantriAbstract
Abstract
This study is intended to examine the implementation and teaching of Hadith studies at Pondok Pesantren Al-Muslim, as well as to identify the methods, strategies, and challenges encountered in the process of teaching Hadith in the pesantren environment. Hadith science holds a crucial position in shaping an authentic understanding of Islam, making its implementation in traditional educational institutions like pesantren highly significant. This study employs a descriptive qualitative approach, with data collected through direct observation, in-depth interviews, and document analysis. The findings show that Hadith instruction at Pondok Pesantren Al-Muslim is conducted in a structured and tiered manner, using traditional approaches (such as sorogan and bandongan), combined with discussion-based methods and memorization. Students (santri) are also guided to critically understand the sanad (chain of narration) and matan (content) of the Hadith. Nonetheless, several challenges remain, particularly the limited number of qualified instructors and restricted access to contemporary Hadith literature. Overall, the pesantren has succeeded in preserving its tradition of Hadith education while beginning to adapt to the demands of the modern era.
Abstrak
Kajian ini dimaksudkan untuk menelaah implementasi serta pembelajaran ilmu hadits di Pondok Pesantren Al-Muslim, serta untuk mengetahui metode, strategi, dan tantangan yang dihadapi dalam proses pengajaran ilmu hadits di lingkungan pesantren. Ilmu hadits memiliki posisi penting dalam pembentukan pemahaman keislaman yang autentik, sehingga pelaksanaannya di lembaga pendidikan tradisional seperti pesantren menjadi sangat krusial. Penelaahan ini memakai pendekatan deskriptif kualitatif, dengan data dikumpulkan melalui pengamatan langsung, percakapan mendalam, dan analisis arsip. Hasil kajian memperlihatkan bahwa pembelajaran ilmu hadits di Pondok Pesantren Al-Muslim dilakukan secara berjenjang dan sistematis, dengan pendekatan tradisional (sorogan, bandongan) yang dipadukan dengan metode diskusi dan hafalan. Para santri juga dibimbing untuk memahami sanad dan matan hadits secara kritis. Meski demikian,Tantangan masih muncul, terutama terkait minimnya sumber daya pengajar serta akses terhadap literatur hadits kontemporer. Secara keseluruhan, pesantren ini mampu mempertahankan tradisi pembelajaran hadits dengan baik, sambil mulai beradaptasi dengan kebutuhan zaman.